hahhaha
Kamis, 03 Februari 2011
UFO
Fenomena adanya jejak Ufo di sleman yang membuat banyak pihak mereka-reka sebenarnya fenomena apa yang terjadi dengan adanya jejak ufo sleman yang sering disebut crop circle tersebut apakah benar itu jejeak dari mahluk luar angkasa atau alien atau hanya rekayasa dari manusia, berikut ini berita yang saya baca dari kompas.com yang menyebutkan bahwa jejak ufo di sleman Jogjakarta tersebut merupakan rekayasa manusia
Ini adalah buatan manusia. Kami menemukan adanya bukti bahwa crop circle ini dibuat secara tradisional,” terang Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (Lapan) Sri Kaloka Prabotosari di lokasi kemarin sore Sri Kaloka datang bersama peneliti lain, Nizam Ahmad.
Tim dari Lapan tersebut mengungkapkan bukti-bukti lingkaran tersebut dibuat manusia. Bukti pertama pada titik sentral dari crop circle tersebut berupa lingkaran berdiameter 5 cm. “Di titik sentral tersebut, kami temukan ada lubang sedalam 25 cm dan lebar 4 cm yang kami duga sebagai titik pusat. Lubang tersebut dibuat dari batang atau pipa,” tegas Sri Kaloka.
Tim Lapan juga menemukan adanya batang-batang padi yang patah dan akarnya tercerabut. “Itu akibat diinjak,” jelasnya.
Sri Kaloka mengatakan, kemungkinan pembuat crop circle tersebut menggunakan tali dari pusat simetris yang kemudian dibuat beberapa pola. “Temuan kami, tidak semua pola itu sama, ada yang besar, ada yang kecil. Jadi kami yakin ini buatan manusia,” ujar Sri Kaloka.
Sementara itu, tim dari Polres Sleman juga menemukan jejak kaki manusia. Jejak kaki tersebut sebelumnya tidak terlihat karena tertutup batang padi yang roboh.
Kapolres Sleman AKBP Irwan Ramaini yang hadir di lokasi crop circle mengatakan, tidak ada jejak UFO di lokasi.
“Berdasarkan penyelidikan kami bersama tim dari Lapan, dugaan kami sama dengan tim dari Lapan. Ini buatan manusia,” tegas Irwan Ramaini.
Selanjutnya, pihaknya masih akan tetap mengamankan lokasi dan meminta warga tidak memanjat bukti di dekat lokasi itu karena bisa membahayakan keselamatan. Satu orang tewas tadi siang setelah jatuh dari bukit. Polisi juga akan mencari pelaku pembuat lingkaran yang menghebohkan itu dan meneliti motifnya.
Menurut berita polisi sekarang sedang memburu pihak-pihak yang dicurigai membuat crop circle yang diyakini sebagai jejak ufo sleman tersebut,
Selasa, 01 Februari 2011
KUMPULAN PUISI
CINTA ABADI…
setetes cinta ini..
Ingin ku beri padamu..
Kesetiaan Suci penuh kasih..
Kan kupertahankan Untukmu..
Tak kan ingkar dalam Hati..
Untuk setia berbagi..
Demi cinta suci..
Kaulah cinta sejati..
Walaupun di dunia tak ada keabadian..
tak membuat ku gentar..
Untuk tatap mencinta..
Hingga Akhir ayat..
dunia bisa hancur..
daun bisa gugur..
Tapi satu hal yang abadi untuku..
Cintaku padamu..
Rindu terdalam
kutemukan cinta..
diantara banyaknya bintang..
Yang ada di angkasa cinta..
namun dia jauh disana..
cinta kita menjadi satu..
Namun engkau jauh..
Dari pandanganku..
Ku hanya terdiam termenung..
kurasakan nafasmu..
Kurasakan getar jantungmu..
Kurasakan manjamu..
Menjadi sebuah rindu bagiku..
Saat aku duduk..
memandang bintang di angkasa..
Entah kenapa air mata..
Jatuh membasahi wajah..
Rindu yang menyesakan dada..
Terlalu dalam di jiwa..
aku tak tahu mengapa..
Bisa terlalu cinta..
Kasih kau begitu jauh dimata..
tapi kau bagaikan nyawa..
Dalam hati terdalam..
Dan tak tergantikan..
BANGKIT UNTUK SAHABAT
tinggalnya aku gelap..
hingga aku tak ingat..
Semua kenangan..
Tersungkur aku jatuh ke tanah..
butiran hujan ..
Jatuh ke tanah..
Membasahi tubuh tak bernyawa..
Hidupku menuju gelap..
tak terasa apapun..
Aku berlari tanpa ujung..
Inikah hari kematianku..
Aku hanya bisa termenung..
Kulihat sebuah gerbang..
disana ada malaikat penjaga..
Dan ku berusaha masuk ke dalam..
Namun mereka menghalang..
Akhirnya sang malaikat berkata..
“kau bukan saatnya kemari manusia”
“mengapa??” Tanyaku dalam hati..
“Karena mereka menunggumu untuk bangkit”
Saat itu silau cahaya muncul..
Sangat terang hingga aku melihat langit biru..
aku tersadar dalam mimpiku..
Ternyata masih ada sahabat yang setia padaku..
RINDUKU
* kasih..
kerinduan hati..
terendap dalam mimpi..
Ku coba pandangi langit..
Melihat kau disini..
Udara pagi..
Laksana wangi tubuhmu..
Hangatnya mentari..
Bagaikan pelukan hangatmu..
Kasih yang kau beri..
Tak sia di hati..
Ku beri cinta ini..
Untuk kau jaga sepenuh hati..
jika Rindu merasuk Hati
Hiruplah udara pagi..
Rasakanlah kasih..
Aku disini menanti..
setetes cinta ini..
Ingin ku beri padamu..
Kesetiaan Suci penuh kasih..
Kan kupertahankan Untukmu..
Tak kan ingkar dalam Hati..
Untuk setia berbagi..
Demi cinta suci..
Kaulah cinta sejati..
Walaupun di dunia tak ada keabadian..
tak membuat ku gentar..
Untuk tatap mencinta..
Hingga Akhir ayat..
dunia bisa hancur..
daun bisa gugur..
Tapi satu hal yang abadi untuku..
Cintaku padamu..
Rindu terdalam
kutemukan cinta..
diantara banyaknya bintang..
Yang ada di angkasa cinta..
namun dia jauh disana..
cinta kita menjadi satu..
Namun engkau jauh..
Dari pandanganku..
Ku hanya terdiam termenung..
kurasakan nafasmu..
Kurasakan getar jantungmu..
Kurasakan manjamu..
Menjadi sebuah rindu bagiku..
Saat aku duduk..
memandang bintang di angkasa..
Entah kenapa air mata..
Jatuh membasahi wajah..
Rindu yang menyesakan dada..
Terlalu dalam di jiwa..
aku tak tahu mengapa..
Bisa terlalu cinta..
Kasih kau begitu jauh dimata..
tapi kau bagaikan nyawa..
Dalam hati terdalam..
Dan tak tergantikan..
BANGKIT UNTUK SAHABAT
tinggalnya aku gelap..
hingga aku tak ingat..
Semua kenangan..
Tersungkur aku jatuh ke tanah..
butiran hujan ..
Jatuh ke tanah..
Membasahi tubuh tak bernyawa..
Hidupku menuju gelap..
tak terasa apapun..
Aku berlari tanpa ujung..
Inikah hari kematianku..
Aku hanya bisa termenung..
Kulihat sebuah gerbang..
disana ada malaikat penjaga..
Dan ku berusaha masuk ke dalam..
Namun mereka menghalang..
Akhirnya sang malaikat berkata..
“kau bukan saatnya kemari manusia”
“mengapa??” Tanyaku dalam hati..
“Karena mereka menunggumu untuk bangkit”
Saat itu silau cahaya muncul..
Sangat terang hingga aku melihat langit biru..
aku tersadar dalam mimpiku..
Ternyata masih ada sahabat yang setia padaku..
RINDUKU
* kasih..
kerinduan hati..
terendap dalam mimpi..
Ku coba pandangi langit..
Melihat kau disini..
Udara pagi..
Laksana wangi tubuhmu..
Hangatnya mentari..
Bagaikan pelukan hangatmu..
Kasih yang kau beri..
Tak sia di hati..
Ku beri cinta ini..
Untuk kau jaga sepenuh hati..
jika Rindu merasuk Hati
Hiruplah udara pagi..
Rasakanlah kasih..
Aku disini menanti..
INDONESIA BUTUH PEMIMPIN MUDA
Pemimpin ialah seseorang yang memiliki kepribadian yang cakap dalam berbagai bidang dan memiliki kemampuan dalam memimpin, artinya memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain/ kelompok tanpa mengindahkan bentuk alasannya. Kemunculan orang-orang muda dalam kancah politik adalah sebuah keniscayaan, tak mungkin terelakkan.
Saat perjalanan bangsa ini macet tidak seperti yang diharapkan, orang-orang mudalah yang sekarang mempunyai kewajiban memimpin barisan perubahan. Justru aneh kalau anak-anak muda kita hanya berpangku tangan, cuek, tidak mau peduli dengan apa yang terjadi di sekelilingnya. Di Indonesia ini dibutuhkan pemimpin muda yang beridiologi dan cakap dalam memimpin, karena untuk membawa bangsa menuju kesejahteraan, keadilan dan kedaulatan.
Kriteria pemimpin yang dibutuhkan bangsa saat ini adalah yang memiliki idiologi jelas. Yang dimaksud memiliki idiologi jelas yaitu sistem politik, demokrasi social dan ekonomi pasar social. Tetapi saat ini idiologi tersebut tidak bisa dilaksanakan dengan baik. Dan sekarang sudah saatnya kesempatan dibuka seluas-luasnya bagi kaum muda yang mempunyai jiwa kepemimpinan supaya mereka bisa berpartisipasi aktif dalam peranan politik dengan gagasan yang segar dan progresif. Disini kita akan membahas siapa itu yang bisa disebut pemimpin muda, apa tujuan adanya pemimpin muda dan kelemahan pemimpin muda zaman sekarang.
Saat ini kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimpin yang beridiologi mempunyai sifat atau cirri-ciri tertentu yang sangat penting, misalnya, pandangan kedepan, daya persuasi dan intensitas. Apabila kita berfikir tentang pemimpin yang heroik seperti Soekarno, Jendral Sudirman, dsb. Kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka sendiri dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Peranan pemuda dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia memang bersifat dominan dan monumental. Di era pra kemerdekaan maupun di era kemerdekaan, pemuda selalu tampil dengan jiwa dan semangat kepeloporan, perjuangan dan patriotismenya untuk mengusung perubahandan pembaharuan.
Secara umum terdapat dua sudut pandang yang membuat posisi pemuda strategis dan istimewa, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, pemuda Indonesia memiliki rasa kepemimpinan,idealism yang murni, dinamis, kreatif dan inovatif dan juga memiliki energy yang besar bagi perubahan social. Idealisme disini yang dimaksud adalah hal-hal yang secara ideal mesti diperjuangkan oleh para pemuda, bukan untuk kepentingan diri dan kelompoknya, tetapi untuk kepentingan luas demi kemajuan masyarakat, bangsa dan Negara, terutama di Indonesia ini. Sedangkan secara kuantitatif, terlihat bahwajumlah penduduk Indonesia saat ini lebih dari 210 juta orang. Menurut data terakhir Depdiknas terkait dengan jumlah tersebut, bahwa apabila kelompok yang dikategorikan generasi muda atau yang berusia diantara 18-23 tahun, diperkirakan lebih dari 36,4% dari jumlah penduduk seluruhnya. Mereka mendapatkan peluang menempati posisi penting dan strategis sebagai pelaku-pelaku pembangunan maupun sebagai generasi penerus untuk berkiprah dimasa depan. Dari itu kita dapat ketahui bahwa yang disebut sebagai pemimpin muda ialah orang yang mempunyai kemampuan untuk memimpin, menjadikan bangsa kita lebih berkembang dari sebelum-sebelumnya. Menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekedar mempunyai harta banyak, tetapi juga harus mempunyai ilmu yang cukup dan bisa menyejahterakan masyarakat-masyarakatnya.
Tujuan berat saat ini adalah mengusung untuk termanifestasikannya agenda-agenda reformasi dan demokratisasi bangsa dalam pembangunan. Pemuda Indonesia harus berani melakukan otokritik, sekaligus membenahi diri, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan juga siap berkiprah ditengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia ini. Ada krisis soldaritas diantara anak-anak bangsa. Mungkin dikarenakan jauhnya rentang waktu antara kemerdekaan dengan generasi muda saat ini yaitu 62 tahun. Begitu juga dengan Sumpah Pemuda yang sudah berusia 79 tahun. Oleh karenanya, nasionalisme kepada Negara harus diperbaiki, seharusnya bukan lagi bersifat formal tetapi nasionalisme popular. Sehingga bisa mengena kepada generasi muda.Pergulatan bangsa Indonesia adalah dinamika para pemudanya. Pemuda dalam lembaran sejarah merupakan actor kunci sebagi katalisator perubahan social, ekonomi dan politik. Menjadi sebuah kesimpulan yang tidak terbantahkan apa yang dikatakanoleh seorang Indonesianis, Brnedict Anderson bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah pemudanya. Pemuda menyimbolkan semangat, idealisme, progesif dan berpikir radikal. Sampai-sampai panglima besar revolusi Indonesia, Bung Karno, mengatakan “beri padaku sepuluh orang pemuda, maka akan berguncang Pegunungan Himalaya”. Artinya Pemuda adalah sosok yang dianggap pembawa perubahan atas kondisi-kondisi yang butuh perubahan. Namun, sungguh menjadi ironi sejarah ketika hari ini kiprah pemuda tenggelam dalam arus besar hedonism, criminal dan pragmatis. Republik kehilangan sosok penjaga dan pengawas yang beberapa dekade lalu begitu heroic menjaga titah bangsa di rel idealism. Untuk meneropong dan mencari sebab mundurnya semangat kaum muda untuk membangun Negara, kita coba menganalisa dengan metode komperatif kondisi dulu dengan sekarang. Jika kita sejenak berkaca kemasa lalu, tidak dapat kita pungkiri peran pemuda dalam membangun republik sangat vital. Selalu teringat dalam pikiran kita, bagaimana pada tahun 1908, organisasi modern pertama dibentuk sebagai pusat gerakan menuju Indonesia merdeka.Berdikari bukan saja tujuan, tetapi yang tidak kurang pentingnya harus merupakan prinsip dari cara kita mencapai tujuan itu, prinsip untuk melaksanakan pembangunan dengan tidak menyadarkan diri kepada bantuan Negara atau bangsa lain. Adalah jelas, bahwa tidak menyadarkan diri tidak berarti bahwa kita tidak mau kerja sama berdasarkan sama-derajat dan saling menguntungkan.
Tak mudah menjadi pemipin muda zaman sekarang. Sebagai pemimpin sekaligus harus bertanggungjawab kepada para anggotanya. Dalam menghadapi segala masalah di Negara ini, pemimpn harus bias menyelesaikannya dengan cara yang baik pula, apalagi dalam masalah kemerdekaan. Seperti saat dahulu dalam masa ini pula pemuda-pemudi Indonesia mempersiapkan symbol-simbol nasionalisme seperti lagu Indonesia Raya. Memasuki detik-detik terakhir kekalahan Jepang atas Amerika Serikat, dengan sigap pula pemuda-pemuda menculik proklamator Soekarno-Hatta untuk segera mungkin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Masa itu terjadi pertentangan antara kaum tua dengan kaum muda tentang kapan seharusnya kemerdekkan dicetuskan. Patut dicatat bahwa kemerdekaan Indonesia belum tentu terwujud jika para pemuda tidak segera mendesak Dwi tunggal membacakan teks proklamasi. Artinya kemerdekaan juga merupakan buah dari perjuangan Pemuda. Sebagai pemimpin tidaklah mudah seperti yang kita bayangkan. Seorang pemimpin mempunyai tugas dan kewajiban yang sangat berat dalam memimpin Indonesia ini menjadi Negara yang lebih berkembang dari sebelumnya.
Dari sekarang kita para pemuda-pemudi Indonesia haruslah belajar rajin, mencari ilmu sebanyak-banyaknya agar bisa meneruskan para pemimpin-pemimpin Indonesia ini. Dan bisa menjadikan Negara ini menjadi Negara yang lebih maju. Hanya kita semua yang mempunyai kewajiban untuk berlomba-lomba menjadi seorang pemimpin yang baik, berdaulat, berpatriottisme, cinta tanah air Indonesia dan bisa mnyejahterakan masyarakat Indonesia kususnya. Kepemimpinan membawa arti filosofis suatu energy untuk menggerakkan orang lain kearah suatu tujuan. Jadi bersiaplah untuk memimpin, serta selamat terinspirasi untuk menjadi seorang pemimpin terbaik.
Saat perjalanan bangsa ini macet tidak seperti yang diharapkan, orang-orang mudalah yang sekarang mempunyai kewajiban memimpin barisan perubahan. Justru aneh kalau anak-anak muda kita hanya berpangku tangan, cuek, tidak mau peduli dengan apa yang terjadi di sekelilingnya. Di Indonesia ini dibutuhkan pemimpin muda yang beridiologi dan cakap dalam memimpin, karena untuk membawa bangsa menuju kesejahteraan, keadilan dan kedaulatan.
Kriteria pemimpin yang dibutuhkan bangsa saat ini adalah yang memiliki idiologi jelas. Yang dimaksud memiliki idiologi jelas yaitu sistem politik, demokrasi social dan ekonomi pasar social. Tetapi saat ini idiologi tersebut tidak bisa dilaksanakan dengan baik. Dan sekarang sudah saatnya kesempatan dibuka seluas-luasnya bagi kaum muda yang mempunyai jiwa kepemimpinan supaya mereka bisa berpartisipasi aktif dalam peranan politik dengan gagasan yang segar dan progresif. Disini kita akan membahas siapa itu yang bisa disebut pemimpin muda, apa tujuan adanya pemimpin muda dan kelemahan pemimpin muda zaman sekarang.
Saat ini kebanyakan orang masih cenderung mengatakan bahwa pemimpin yang beridiologi mempunyai sifat atau cirri-ciri tertentu yang sangat penting, misalnya, pandangan kedepan, daya persuasi dan intensitas. Apabila kita berfikir tentang pemimpin yang heroik seperti Soekarno, Jendral Sudirman, dsb. Kita harus mengakui bahwa sifat-sifat seperti itu melekat pada diri mereka sendiri dan telah mereka manfaatkan untuk mencapai tujuan yang mereka inginkan. Peranan pemuda dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia memang bersifat dominan dan monumental. Di era pra kemerdekaan maupun di era kemerdekaan, pemuda selalu tampil dengan jiwa dan semangat kepeloporan, perjuangan dan patriotismenya untuk mengusung perubahandan pembaharuan.
Secara umum terdapat dua sudut pandang yang membuat posisi pemuda strategis dan istimewa, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Secara kualitatif, pemuda Indonesia memiliki rasa kepemimpinan,idealism yang murni, dinamis, kreatif dan inovatif dan juga memiliki energy yang besar bagi perubahan social. Idealisme disini yang dimaksud adalah hal-hal yang secara ideal mesti diperjuangkan oleh para pemuda, bukan untuk kepentingan diri dan kelompoknya, tetapi untuk kepentingan luas demi kemajuan masyarakat, bangsa dan Negara, terutama di Indonesia ini. Sedangkan secara kuantitatif, terlihat bahwajumlah penduduk Indonesia saat ini lebih dari 210 juta orang. Menurut data terakhir Depdiknas terkait dengan jumlah tersebut, bahwa apabila kelompok yang dikategorikan generasi muda atau yang berusia diantara 18-23 tahun, diperkirakan lebih dari 36,4% dari jumlah penduduk seluruhnya. Mereka mendapatkan peluang menempati posisi penting dan strategis sebagai pelaku-pelaku pembangunan maupun sebagai generasi penerus untuk berkiprah dimasa depan. Dari itu kita dapat ketahui bahwa yang disebut sebagai pemimpin muda ialah orang yang mempunyai kemampuan untuk memimpin, menjadikan bangsa kita lebih berkembang dari sebelum-sebelumnya. Menjadi seorang pemimpin bukan hanya sekedar mempunyai harta banyak, tetapi juga harus mempunyai ilmu yang cukup dan bisa menyejahterakan masyarakat-masyarakatnya.
Tujuan berat saat ini adalah mengusung untuk termanifestasikannya agenda-agenda reformasi dan demokratisasi bangsa dalam pembangunan. Pemuda Indonesia harus berani melakukan otokritik, sekaligus membenahi diri, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dan juga siap berkiprah ditengah-tengah masyarakat bangsa Indonesia ini. Ada krisis soldaritas diantara anak-anak bangsa. Mungkin dikarenakan jauhnya rentang waktu antara kemerdekaan dengan generasi muda saat ini yaitu 62 tahun. Begitu juga dengan Sumpah Pemuda yang sudah berusia 79 tahun. Oleh karenanya, nasionalisme kepada Negara harus diperbaiki, seharusnya bukan lagi bersifat formal tetapi nasionalisme popular. Sehingga bisa mengena kepada generasi muda.Pergulatan bangsa Indonesia adalah dinamika para pemudanya. Pemuda dalam lembaran sejarah merupakan actor kunci sebagi katalisator perubahan social, ekonomi dan politik. Menjadi sebuah kesimpulan yang tidak terbantahkan apa yang dikatakanoleh seorang Indonesianis, Brnedict Anderson bahwa sejarah Indonesia adalah sejarah pemudanya. Pemuda menyimbolkan semangat, idealisme, progesif dan berpikir radikal. Sampai-sampai panglima besar revolusi Indonesia, Bung Karno, mengatakan “beri padaku sepuluh orang pemuda, maka akan berguncang Pegunungan Himalaya”. Artinya Pemuda adalah sosok yang dianggap pembawa perubahan atas kondisi-kondisi yang butuh perubahan. Namun, sungguh menjadi ironi sejarah ketika hari ini kiprah pemuda tenggelam dalam arus besar hedonism, criminal dan pragmatis. Republik kehilangan sosok penjaga dan pengawas yang beberapa dekade lalu begitu heroic menjaga titah bangsa di rel idealism. Untuk meneropong dan mencari sebab mundurnya semangat kaum muda untuk membangun Negara, kita coba menganalisa dengan metode komperatif kondisi dulu dengan sekarang. Jika kita sejenak berkaca kemasa lalu, tidak dapat kita pungkiri peran pemuda dalam membangun republik sangat vital. Selalu teringat dalam pikiran kita, bagaimana pada tahun 1908, organisasi modern pertama dibentuk sebagai pusat gerakan menuju Indonesia merdeka.Berdikari bukan saja tujuan, tetapi yang tidak kurang pentingnya harus merupakan prinsip dari cara kita mencapai tujuan itu, prinsip untuk melaksanakan pembangunan dengan tidak menyadarkan diri kepada bantuan Negara atau bangsa lain. Adalah jelas, bahwa tidak menyadarkan diri tidak berarti bahwa kita tidak mau kerja sama berdasarkan sama-derajat dan saling menguntungkan.
Tak mudah menjadi pemipin muda zaman sekarang. Sebagai pemimpin sekaligus harus bertanggungjawab kepada para anggotanya. Dalam menghadapi segala masalah di Negara ini, pemimpn harus bias menyelesaikannya dengan cara yang baik pula, apalagi dalam masalah kemerdekaan. Seperti saat dahulu dalam masa ini pula pemuda-pemudi Indonesia mempersiapkan symbol-simbol nasionalisme seperti lagu Indonesia Raya. Memasuki detik-detik terakhir kekalahan Jepang atas Amerika Serikat, dengan sigap pula pemuda-pemuda menculik proklamator Soekarno-Hatta untuk segera mungkin memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Masa itu terjadi pertentangan antara kaum tua dengan kaum muda tentang kapan seharusnya kemerdekkan dicetuskan. Patut dicatat bahwa kemerdekaan Indonesia belum tentu terwujud jika para pemuda tidak segera mendesak Dwi tunggal membacakan teks proklamasi. Artinya kemerdekaan juga merupakan buah dari perjuangan Pemuda. Sebagai pemimpin tidaklah mudah seperti yang kita bayangkan. Seorang pemimpin mempunyai tugas dan kewajiban yang sangat berat dalam memimpin Indonesia ini menjadi Negara yang lebih berkembang dari sebelumnya.
Dari sekarang kita para pemuda-pemudi Indonesia haruslah belajar rajin, mencari ilmu sebanyak-banyaknya agar bisa meneruskan para pemimpin-pemimpin Indonesia ini. Dan bisa menjadikan Negara ini menjadi Negara yang lebih maju. Hanya kita semua yang mempunyai kewajiban untuk berlomba-lomba menjadi seorang pemimpin yang baik, berdaulat, berpatriottisme, cinta tanah air Indonesia dan bisa mnyejahterakan masyarakat Indonesia kususnya. Kepemimpinan membawa arti filosofis suatu energy untuk menggerakkan orang lain kearah suatu tujuan. Jadi bersiaplah untuk memimpin, serta selamat terinspirasi untuk menjadi seorang pemimpin terbaik.
SAHABAT AKAN SELALU ADA
Teetttt..............!!! bel masuk sekolah pun berbunyi keras, mengagetkan semua siswa SMP Tunas Jaya. Anne, Shinta, Dewi dan Rena adalah teman satu kelas, mereka sekolah di SMP Tunas Jaya mereka duduk dikelas IXD. Saat terdengar bel itu mereka semua langsung masuk kelas untuk mempersiapkan pelajaran pertama. Anne orangnya sangat cerewet, pemarah dan imut-imut. Didalam kelas dia selalu dipanggil si cewex judes. Anne duduk bersebelahan dengan Rena yang agak sedikit tomboy dan disukai banyak cowox di sekolahnya. Shinta agak cerewet, tapi nggak secerewet Rena dan Anne. Shinta duduk sebangku dengan Dewi, yang berkulit agak sedikit hitam dibanding yang lain, dia berambut keriting dan agak sedikit centil gimana gitu, orangnya sok kecantikan, maklum dia iri dengan Rena yang panya pacar cakep.
Saat pelajaran Bahasa Indonesia dimulai, tiba-tiba hp Anne bergetar, drettt…..drettt…suara getar hp yang sangat keras karena hp Anne ditaruh di laci meja itu mengagetkan teman sekelasnya, saat pelajaran Bahasa Indonesia yang suasananya sangat sepi dan penuh konsentrasi itu. Semua murid clas IXD itu tertawa semua dengan melihat Anne atau biasa dipanggil si judes itu.
“Waw…!!ada sms dari siapa tuh.? Emm.. dari mas Hendri paling, “kata Randy salah satu teman sekelasnya. Semua anak tertawa keras. Pak Jack guru Bahasa Indonesia kami pun menghentikan kerusuhan murid-murid itu.
“Heh…!! Kalian semua itu apa-apaan..?? ini tuh baru pelajaran Bahasa Indonesia bukan saatnya bercanda-canda kayak anak kecil. Kalian semua tuh sudah besar, sebentar lagi ujian. Kalian paham..??”. PAHAM PAK..semua yang ada dikelas mengatakannya dengan serentak.
“Khusus buat kamu Anne, kalau sedang pelajaran hpnya dimatiin dulu, “kata pak Jack dengan nada tinggi.
”Iya pak, nggak akan saya ulangi lagi. Pelajaran Bahasa Indonesia pun berlangsung dengan suasana kelas yang sepi tak ada suara satu pun seperti tadi.
Bel istirahat pun terdengar juga, semua murid-murid SMP Tunas Jaya keluar dari kelas berhamburan, ada yang menuju ke kantin, ke taman, ada juga yang masih di kelas ngobrol atau pun ngegosip ria. Shinta, Dewi dan Anne menuju kantin. Rena di depan kelas dengan Randy, Randy itu pacar Rena sejak kenaikan kelas VII ke kelas IX dulu. Randy memang cakep, baik hati juga. Saat merka asyik ngobrol berdua di depan kelas, tiba-tiba ada suara yang muncul tiba-tiba.
“Ren….ayo ikut aku nyari Garry, aku pengen ketemu Garry nech, dari tadi tak cari ngak ada, “kata Selly. Selly adalah salah satu sahabat terdekat Rena, tapi dia tidak sekelas dengan Rena. Selly dikelas IXC. Selly si tomboy, tapi cantik.
“Wah kamu ini, nggak tau baru ngobrol ma pacar apa..?? Rena menyahut ajakan Selly. Tanganku ditarik Sellydan Randy pun ditinggal sendirian. Dengan gaya jalan Selly yang seperti cowox, pokoknya tomboy banget dech kalau kalian tau. Rena ditarik-tarik buat ikut nyariin Garry pacar Selly. Garry dan Randy merupakan teman sekelas, mereka sudah akrab banget seperti kakak beradik. Ia berdua teman sekelas Rena.
“Garry…!!! Kamu tuh emanx nyebelin kog, gara-gara kamu aku ditarik-tarik pacarmu buat ngikut cari kamu, dibela-belain ninggalin pacarku sendiri lagi. Eh…eh…eh….!!ternyata kamu enak-enakan makan di kantin. Huftt…..!!! Dasar cowox nggak tau diri, “kata rena sambil marah-marah. Dengan merasa tidak bersalah, Garry dengan entengnya mengatakan, “Terima kasih mbk Rena yang baik hati sudah nemenin Sellyku tercinta cariin aku. Heheheheh…..
Rena langsung lari menuju kelas untuk nemuin Randy pacarnya. Randy yang sedang ngobrol ma temennya tiba-tiba berdiri, “ngapain kesini lagi…??? Temenin aja tuh temenmu nyariin Gerry. “Bukan bermaksud ninggalin kamu aku tadi ki, aku tadi ditarik Selly, kamu tadi juga tau kan..?? aku minta maaf dech sayank..!!,” ucapan Rena dengan raut muka sedikit sedih. Saat Randy mau mengatakan sesuatu, tiba-tiba bel masuk pun berbunyi. Semua murid kembali ke kelas masing-masing. Meraka semua pun mengikuti pelajaran dengan sangat semangat,. Hati Rena sangat sedih, masih teringat kejadian tadi. Saat pelajaran matematika berlangsung, Rena tak memperhatikannya hanya melamun saja. “Ren..ren… apa yang sedang kau pikirkan hingga kau tak memperhatikan pelajaran Bu Hatin ini..??,”Tanya Shinta dengan pelan-pelan. “Aku masih merasa bersalah saat kejadian istirahat tadi, aku bingung harus menjelaskan bagaimana dengan Randy, “kata Rena. Mata Rena berkaca-kaca. “Sudah…sudah… ntar pulang sekolah tak bantu buat jelasin, apa perlu Selly yang harus jelasin pada Randy..??”. “Nggak usah, ntar aku tak coba ngomong ma Randy sendiri aja, moga aja dia mau dengerin omonganku. Pelajaran matematika yang benar-benar tak bisa konsentrasi penuh, aku harus bias bedain antara masalah pribadi dengan masalah pelajaran,”kata Rena dalam hati.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu dating juga, bel pulang sekolah pun berbunyi. Murid-murid IXD bersorak gembira, hanya Rena yang diam saja. Shinta, Dewi dan Anne memperhatikan Rena yang dari tadi saat pelajaran tidak pernah memperhatikannya. Semua siswa-siswi keluar kelas. Rena masih duduk di dalam kelas. Shinta, Dewi dan Anne mendekat ke Rena. “Kanapa kamu Ren..?? udah nggak usah dipikirin lagi, coba Randy disms dulu, “bujuk Shinta. “Sudah tak smsm Shin, tapi dari tadi dia nggak bales smsku. Padahal hari ini hari ulang tahun Randy, tapi aku malah bikin kecewa dia, “kata Rena dengan raut wajah sedih. Anne mencoba menenangkan hati Rena yang sedang sedih. Sore ini ada Les di sekolah, semoga ntar sore Randy berangkat. Mereka semua pun pulang, Rena dijemput kakak perempuannya.
Rena berangkat Les naik motor sendiri, dijalan Rena bertemu Shelly. “Hey Ren..?? kog hanya berangkat sendirian..?? kog nggak berangkat sama Randy..??, “Tanya Shelly. Raut wajah Rena berubah menjadi cemberut dan sedih. Shelly menjadi bingung kenapa Rena jadi berubah sedih. “Weh…. Ada yang salah dengan pertanyaanku po Ren, kog kamu jadi cemberut gitu…?, “ Tanya Shelly dengan penasaran. “Ntar tak ceritain kalau sudah nyampe sekolahan aja, “jawab Rena. Sesampai di sekolahan, Rena menceritakan apa yang terjadi tadi pagi dengan Shelly sahabatnya. Setelah mendengar cerita Rena, Shelly menjadi merasa bersalah dengan Rena.
Les pun dimulai, ditunggu-tunggu lama ternyata Randy tidak berangkat Les dan disms dari pulang sekolah tadi juga tidak di bales. Kenapa dengan pacarku..?? masak hanya masalah tadi dia sampai kayak gini,”tanya kata hati Rena. Pikiran Rena sudah kacau. Saat pulang Les, Rena, Shinta dan Anne ngobrol sebentar sebelum pulang. Mereka semua bingung, kenapa tiba-tiba Randy pacar Rena tidak berangkat Les. Karena tidak ada yang tahu, mereka semua pun pulang menuju parkiran motor. Saat di parkiran Rena bertemu dengan Selly. “Gimana Ren,,,,? Randy berangkat nggak..?, “tanya Selly. “Emm…. Dia tidak berangkat Shell, aku juga sudah tanya pacarmu, tapi Garry juga nggak tau kenapa, “jawab Rena.Rena bingung kenapa Randy jadi kayak gitu, Randy sudah berubah tidak seperti dulu lagi. Akhirnya Rena dan Shelly memutuskan untuk mencari tau tentang Randy besok pagi saat sekolah. Mereka pun pulang bareng. Shelly pulang diantar Garry.
Dirumah Rena hanya bias bersedih. Dia pengen banget ketemu Randy, buat minta maaf dan ngasih kado ulang tahun Randy. Semalaman Rena nggak bisa tidur. Randy disms tetap nggak dibales, Rena coba telfon Randy juga tidak diangkat. Hati Rena semakin hancur, Rena sangat penasaran dengan apa yang terjadi dengan pacarnya.
Berlainan hari, Randy pun tak berangkat sekolah. Rena sangat penasaran dan khawatir dengan Randy pacarnya itu. Sudah 3 hari ini Randy tak ada kabar, dia juga tidak masuk sekolah. Saat pulang sekolah, Rena, Shelly, Garry dan Hendri ngobrol di depan kelas IXD. Shelly ngajak Rena untuk dating ke rumah Randy, siapa tau rasa penasaran Rena jadi terjawab semua. Rena pun setuju dengan pendapat sahabatnya itu. Mereka semua langsung pulang.
Sore hari, Shelly ke rumah Rena, mereka mau ketempat Randy, tapi sebelumnya mereka janjian dengan Garry dan Hendri buat nganter mereka ke rumah Randy. Hendri salah satu temen sekolah mereka, tapi dia di kelas IXA. Kami semua pun menuju rumah Randy.
“Tok…tok..tok…!! Assalammu’alaikum………..’
“Wa’alaikumsalam… terdengar jawaban salam dari dalam rumah. Keluarlah ibu Randy.
“Temannya Randy ya mas..??, tanya ibu Randy.
“Iya bu, Randy ada di rumah tidak bu..??,
“Ada kog, masuk dulu, sebentar ibu panggilin Randy.
Randy pun keluar dengan wajah kusut, sepertinya baru bangun tidur. Setelah mereka duduk berhadapan, Rena pun menjelaskan semuanya. Dan tidak lupa Rena ngasih kadonya kepada Randy. Randy hanya tersenyum pada Rena dan tak mengatakan apa-apa, satu kata yang hanya keluar dari mulut Randy, Terimakasih sayank..!!
“Kenapa to kamu dah beberapa hari ini tidak berangkat sekolah..?, tanya Rena.”
“Nggak kenapa-kenapa kog. Randy hanya menjawab pertanyaan Rena sesingkat mungkin.
Datang ke rumah Randy bukannya menjawab semua rasa penasaran Rena, tapi malah jadi semakin penasaran. Shelly dan Garry mencoba menenangkan Rena. Rena dengan wajah sangat sedih sekali tiba-tiba ngajak sahabatnya itu pulang. Rena langsung keluar begitu saja, tanpa mempedulikan Randy, sahabatnya langsung ikutan keluar dan mereka langsung pulang. Hanya Garry yang berpamitan kepada Randy.
Hari Senin Ransy masuk sekolah. Hati Rena agak sedikit tenang bias melihat pacarnya kembali masuk sekolah lagi. Saat pelajaran berlangsung, Rena pun memperhatikan pelajaran dengan seksama, tidak seperti biasanya yang selalu sedih karna Randy tidak masuk sekolah.
Saat pulang sekolah Randy menunggu Rena di depan kelas.
“Sayank..?? aku mau ngomong sebentar, ini sangat penting, “kata Randy.
“Mau bicara apa sich..? serius banget, “jawab Rena dengan raut wajah penasaran.
Kami duduk berdua di kelas, Randy memegang kedua tangan Rena dengan wajah sedih. “Sayank..?? aku sangat taku kehilangan kamu, tapi ada satu hal yang perlu kamu ketahui sekarang, mamahku belum ngizinin aku pacaran, apalagi ini mau ujian sekolah. Hp ku juga disita. Jadi kamu ngertiin aku ya sayank…?? Sekarang kamu nggak usah sms aku dulu, kita jangan dekat-dekat dulu. Itu yang kemarin-kemarin aku pikirkan, sampai aku tidaak berangkat sekolah. Aku takut kamu marah dengan aku, aku dari kemarin bingung harus bagaimana aku menjelaskannya. Maafin aku ya sayank..?? kata Randy dengan mengeluarkan sedikit air mata.”
Rena hanya bisa terdiam dengan kata-kata Randy barusan. Rena sedikit kecewa dan marah.
“Kenapa kamu baru ngomong sekarang..?? Aku dari kemarin khawatir dengan kamu, tau nggak..? Kalau emang aku tidak boleh sms kamu ataupun deket-deket kamu lagi, OK..!! Aku akan menjauh dari kamu. PUASS….??, kata Rena dengan marah-marah dan langsung lari keluar kelas. Rena lari dengan wajah sedih dan menangis. Rena tak mempedulika Randy yang masih di kelas. Rena langsung pulang, karena sudah dijemput sang kakak.Sampai di rumah Rena hanya bisa berdiam diri dikamar, dengan rasa sakit hati dan hancur. Beberapa kemudian Hp Rena bergetar. Drett….drett…drett…sms dari Randy pun masuk. Tapi tak dibuka sama sekali dengan Rena. Rena masih terdiam. Sebentar kemudian, Hp Rena ada sms dari Randy lagi. Rena mematikan Hpnya dan tak membaca sms dari Randy satupun.
Pagi hari di sekolah Rena hanya terdiam saja. Shinta dan Anne kemudian mendekat Rena.
“Kamu kenapa sich Ren…?? Dari kemarin aku perhatiin kamu sedih terus, tanya Shinta.
“Mungkin kamu juga harus bisa ngertiin keadaan Randy sekarang. Kita kan juga sudah mau ujian, kamu harus ngomong dengan Randy, kasihan Randy, dia sudah menyayangimu dengan tulus, “kata Anne dengan membujuk Rena
Rena terdiam sebentar dengan kata-kata Anne barusan. Akhirnya Rena pun mau mendengarkan kata-kata sahabatnya.
Saat pulang sekolah Rena mengajak Randy bicara.
“Aku minta maaf sayank…!!kemarin aku sudah marah-marah denganmu, gara-gara keegoisanku sendiri. Aku sekarang sudah tau keadaanmu, aku akan terima semua keputusanmu dengan lapang dada, walaupun aku tidak boles sms kamu dan deket-deket kamu lagi, “kata Rena sambil menatap mata Randy. Randy tersenyum senang dan bahagia.
“Makasih sayank, aku sangat menyayangimu,”kata Randy dengan langsung memeluk Rena.
Akhirnya semua masalah telah usai. Garry dan Shelly sudah tidak pernah bertengkar lagi. Rena dan Randy juga dah tak punya masalah lagi. Sahabat mereka pun merasa senang dengan keadaan sekarang ini.
“Sahabat memang selalu ada buat kita semua. Aku akan selalu menyayangimu sahabat, “kata Rena dalam hati.
Saat pelajaran Bahasa Indonesia dimulai, tiba-tiba hp Anne bergetar, drettt…..drettt…suara getar hp yang sangat keras karena hp Anne ditaruh di laci meja itu mengagetkan teman sekelasnya, saat pelajaran Bahasa Indonesia yang suasananya sangat sepi dan penuh konsentrasi itu. Semua murid clas IXD itu tertawa semua dengan melihat Anne atau biasa dipanggil si judes itu.
“Waw…!!ada sms dari siapa tuh.? Emm.. dari mas Hendri paling, “kata Randy salah satu teman sekelasnya. Semua anak tertawa keras. Pak Jack guru Bahasa Indonesia kami pun menghentikan kerusuhan murid-murid itu.
“Heh…!! Kalian semua itu apa-apaan..?? ini tuh baru pelajaran Bahasa Indonesia bukan saatnya bercanda-canda kayak anak kecil. Kalian semua tuh sudah besar, sebentar lagi ujian. Kalian paham..??”. PAHAM PAK..semua yang ada dikelas mengatakannya dengan serentak.
“Khusus buat kamu Anne, kalau sedang pelajaran hpnya dimatiin dulu, “kata pak Jack dengan nada tinggi.
”Iya pak, nggak akan saya ulangi lagi. Pelajaran Bahasa Indonesia pun berlangsung dengan suasana kelas yang sepi tak ada suara satu pun seperti tadi.
Bel istirahat pun terdengar juga, semua murid-murid SMP Tunas Jaya keluar dari kelas berhamburan, ada yang menuju ke kantin, ke taman, ada juga yang masih di kelas ngobrol atau pun ngegosip ria. Shinta, Dewi dan Anne menuju kantin. Rena di depan kelas dengan Randy, Randy itu pacar Rena sejak kenaikan kelas VII ke kelas IX dulu. Randy memang cakep, baik hati juga. Saat merka asyik ngobrol berdua di depan kelas, tiba-tiba ada suara yang muncul tiba-tiba.
“Ren….ayo ikut aku nyari Garry, aku pengen ketemu Garry nech, dari tadi tak cari ngak ada, “kata Selly. Selly adalah salah satu sahabat terdekat Rena, tapi dia tidak sekelas dengan Rena. Selly dikelas IXC. Selly si tomboy, tapi cantik.
“Wah kamu ini, nggak tau baru ngobrol ma pacar apa..?? Rena menyahut ajakan Selly. Tanganku ditarik Sellydan Randy pun ditinggal sendirian. Dengan gaya jalan Selly yang seperti cowox, pokoknya tomboy banget dech kalau kalian tau. Rena ditarik-tarik buat ikut nyariin Garry pacar Selly. Garry dan Randy merupakan teman sekelas, mereka sudah akrab banget seperti kakak beradik. Ia berdua teman sekelas Rena.
“Garry…!!! Kamu tuh emanx nyebelin kog, gara-gara kamu aku ditarik-tarik pacarmu buat ngikut cari kamu, dibela-belain ninggalin pacarku sendiri lagi. Eh…eh…eh….!!ternyata kamu enak-enakan makan di kantin. Huftt…..!!! Dasar cowox nggak tau diri, “kata rena sambil marah-marah. Dengan merasa tidak bersalah, Garry dengan entengnya mengatakan, “Terima kasih mbk Rena yang baik hati sudah nemenin Sellyku tercinta cariin aku. Heheheheh…..
Rena langsung lari menuju kelas untuk nemuin Randy pacarnya. Randy yang sedang ngobrol ma temennya tiba-tiba berdiri, “ngapain kesini lagi…??? Temenin aja tuh temenmu nyariin Gerry. “Bukan bermaksud ninggalin kamu aku tadi ki, aku tadi ditarik Selly, kamu tadi juga tau kan..?? aku minta maaf dech sayank..!!,” ucapan Rena dengan raut muka sedikit sedih. Saat Randy mau mengatakan sesuatu, tiba-tiba bel masuk pun berbunyi. Semua murid kembali ke kelas masing-masing. Meraka semua pun mengikuti pelajaran dengan sangat semangat,. Hati Rena sangat sedih, masih teringat kejadian tadi. Saat pelajaran matematika berlangsung, Rena tak memperhatikannya hanya melamun saja. “Ren..ren… apa yang sedang kau pikirkan hingga kau tak memperhatikan pelajaran Bu Hatin ini..??,”Tanya Shinta dengan pelan-pelan. “Aku masih merasa bersalah saat kejadian istirahat tadi, aku bingung harus menjelaskan bagaimana dengan Randy, “kata Rena. Mata Rena berkaca-kaca. “Sudah…sudah… ntar pulang sekolah tak bantu buat jelasin, apa perlu Selly yang harus jelasin pada Randy..??”. “Nggak usah, ntar aku tak coba ngomong ma Randy sendiri aja, moga aja dia mau dengerin omonganku. Pelajaran matematika yang benar-benar tak bisa konsentrasi penuh, aku harus bias bedain antara masalah pribadi dengan masalah pelajaran,”kata Rena dalam hati.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu dating juga, bel pulang sekolah pun berbunyi. Murid-murid IXD bersorak gembira, hanya Rena yang diam saja. Shinta, Dewi dan Anne memperhatikan Rena yang dari tadi saat pelajaran tidak pernah memperhatikannya. Semua siswa-siswi keluar kelas. Rena masih duduk di dalam kelas. Shinta, Dewi dan Anne mendekat ke Rena. “Kanapa kamu Ren..?? udah nggak usah dipikirin lagi, coba Randy disms dulu, “bujuk Shinta. “Sudah tak smsm Shin, tapi dari tadi dia nggak bales smsku. Padahal hari ini hari ulang tahun Randy, tapi aku malah bikin kecewa dia, “kata Rena dengan raut wajah sedih. Anne mencoba menenangkan hati Rena yang sedang sedih. Sore ini ada Les di sekolah, semoga ntar sore Randy berangkat. Mereka semua pun pulang, Rena dijemput kakak perempuannya.
Rena berangkat Les naik motor sendiri, dijalan Rena bertemu Shelly. “Hey Ren..?? kog hanya berangkat sendirian..?? kog nggak berangkat sama Randy..??, “Tanya Shelly. Raut wajah Rena berubah menjadi cemberut dan sedih. Shelly menjadi bingung kenapa Rena jadi berubah sedih. “Weh…. Ada yang salah dengan pertanyaanku po Ren, kog kamu jadi cemberut gitu…?, “ Tanya Shelly dengan penasaran. “Ntar tak ceritain kalau sudah nyampe sekolahan aja, “jawab Rena. Sesampai di sekolahan, Rena menceritakan apa yang terjadi tadi pagi dengan Shelly sahabatnya. Setelah mendengar cerita Rena, Shelly menjadi merasa bersalah dengan Rena.
Les pun dimulai, ditunggu-tunggu lama ternyata Randy tidak berangkat Les dan disms dari pulang sekolah tadi juga tidak di bales. Kenapa dengan pacarku..?? masak hanya masalah tadi dia sampai kayak gini,”tanya kata hati Rena. Pikiran Rena sudah kacau. Saat pulang Les, Rena, Shinta dan Anne ngobrol sebentar sebelum pulang. Mereka semua bingung, kenapa tiba-tiba Randy pacar Rena tidak berangkat Les. Karena tidak ada yang tahu, mereka semua pun pulang menuju parkiran motor. Saat di parkiran Rena bertemu dengan Selly. “Gimana Ren,,,,? Randy berangkat nggak..?, “tanya Selly. “Emm…. Dia tidak berangkat Shell, aku juga sudah tanya pacarmu, tapi Garry juga nggak tau kenapa, “jawab Rena.Rena bingung kenapa Randy jadi kayak gitu, Randy sudah berubah tidak seperti dulu lagi. Akhirnya Rena dan Shelly memutuskan untuk mencari tau tentang Randy besok pagi saat sekolah. Mereka pun pulang bareng. Shelly pulang diantar Garry.
Dirumah Rena hanya bias bersedih. Dia pengen banget ketemu Randy, buat minta maaf dan ngasih kado ulang tahun Randy. Semalaman Rena nggak bisa tidur. Randy disms tetap nggak dibales, Rena coba telfon Randy juga tidak diangkat. Hati Rena semakin hancur, Rena sangat penasaran dengan apa yang terjadi dengan pacarnya.
Berlainan hari, Randy pun tak berangkat sekolah. Rena sangat penasaran dan khawatir dengan Randy pacarnya itu. Sudah 3 hari ini Randy tak ada kabar, dia juga tidak masuk sekolah. Saat pulang sekolah, Rena, Shelly, Garry dan Hendri ngobrol di depan kelas IXD. Shelly ngajak Rena untuk dating ke rumah Randy, siapa tau rasa penasaran Rena jadi terjawab semua. Rena pun setuju dengan pendapat sahabatnya itu. Mereka semua langsung pulang.
Sore hari, Shelly ke rumah Rena, mereka mau ketempat Randy, tapi sebelumnya mereka janjian dengan Garry dan Hendri buat nganter mereka ke rumah Randy. Hendri salah satu temen sekolah mereka, tapi dia di kelas IXA. Kami semua pun menuju rumah Randy.
“Tok…tok..tok…!! Assalammu’alaikum………..’
“Wa’alaikumsalam… terdengar jawaban salam dari dalam rumah. Keluarlah ibu Randy.
“Temannya Randy ya mas..??, tanya ibu Randy.
“Iya bu, Randy ada di rumah tidak bu..??,
“Ada kog, masuk dulu, sebentar ibu panggilin Randy.
Randy pun keluar dengan wajah kusut, sepertinya baru bangun tidur. Setelah mereka duduk berhadapan, Rena pun menjelaskan semuanya. Dan tidak lupa Rena ngasih kadonya kepada Randy. Randy hanya tersenyum pada Rena dan tak mengatakan apa-apa, satu kata yang hanya keluar dari mulut Randy, Terimakasih sayank..!!
“Kenapa to kamu dah beberapa hari ini tidak berangkat sekolah..?, tanya Rena.”
“Nggak kenapa-kenapa kog. Randy hanya menjawab pertanyaan Rena sesingkat mungkin.
Datang ke rumah Randy bukannya menjawab semua rasa penasaran Rena, tapi malah jadi semakin penasaran. Shelly dan Garry mencoba menenangkan Rena. Rena dengan wajah sangat sedih sekali tiba-tiba ngajak sahabatnya itu pulang. Rena langsung keluar begitu saja, tanpa mempedulikan Randy, sahabatnya langsung ikutan keluar dan mereka langsung pulang. Hanya Garry yang berpamitan kepada Randy.
Hari Senin Ransy masuk sekolah. Hati Rena agak sedikit tenang bias melihat pacarnya kembali masuk sekolah lagi. Saat pelajaran berlangsung, Rena pun memperhatikan pelajaran dengan seksama, tidak seperti biasanya yang selalu sedih karna Randy tidak masuk sekolah.
Saat pulang sekolah Randy menunggu Rena di depan kelas.
“Sayank..?? aku mau ngomong sebentar, ini sangat penting, “kata Randy.
“Mau bicara apa sich..? serius banget, “jawab Rena dengan raut wajah penasaran.
Kami duduk berdua di kelas, Randy memegang kedua tangan Rena dengan wajah sedih. “Sayank..?? aku sangat taku kehilangan kamu, tapi ada satu hal yang perlu kamu ketahui sekarang, mamahku belum ngizinin aku pacaran, apalagi ini mau ujian sekolah. Hp ku juga disita. Jadi kamu ngertiin aku ya sayank…?? Sekarang kamu nggak usah sms aku dulu, kita jangan dekat-dekat dulu. Itu yang kemarin-kemarin aku pikirkan, sampai aku tidaak berangkat sekolah. Aku takut kamu marah dengan aku, aku dari kemarin bingung harus bagaimana aku menjelaskannya. Maafin aku ya sayank..?? kata Randy dengan mengeluarkan sedikit air mata.”
Rena hanya bisa terdiam dengan kata-kata Randy barusan. Rena sedikit kecewa dan marah.
“Kenapa kamu baru ngomong sekarang..?? Aku dari kemarin khawatir dengan kamu, tau nggak..? Kalau emang aku tidak boleh sms kamu ataupun deket-deket kamu lagi, OK..!! Aku akan menjauh dari kamu. PUASS….??, kata Rena dengan marah-marah dan langsung lari keluar kelas. Rena lari dengan wajah sedih dan menangis. Rena tak mempedulika Randy yang masih di kelas. Rena langsung pulang, karena sudah dijemput sang kakak.Sampai di rumah Rena hanya bisa berdiam diri dikamar, dengan rasa sakit hati dan hancur. Beberapa kemudian Hp Rena bergetar. Drett….drett…drett…sms dari Randy pun masuk. Tapi tak dibuka sama sekali dengan Rena. Rena masih terdiam. Sebentar kemudian, Hp Rena ada sms dari Randy lagi. Rena mematikan Hpnya dan tak membaca sms dari Randy satupun.
Pagi hari di sekolah Rena hanya terdiam saja. Shinta dan Anne kemudian mendekat Rena.
“Kamu kenapa sich Ren…?? Dari kemarin aku perhatiin kamu sedih terus, tanya Shinta.
“Mungkin kamu juga harus bisa ngertiin keadaan Randy sekarang. Kita kan juga sudah mau ujian, kamu harus ngomong dengan Randy, kasihan Randy, dia sudah menyayangimu dengan tulus, “kata Anne dengan membujuk Rena
Rena terdiam sebentar dengan kata-kata Anne barusan. Akhirnya Rena pun mau mendengarkan kata-kata sahabatnya.
Saat pulang sekolah Rena mengajak Randy bicara.
“Aku minta maaf sayank…!!kemarin aku sudah marah-marah denganmu, gara-gara keegoisanku sendiri. Aku sekarang sudah tau keadaanmu, aku akan terima semua keputusanmu dengan lapang dada, walaupun aku tidak boles sms kamu dan deket-deket kamu lagi, “kata Rena sambil menatap mata Randy. Randy tersenyum senang dan bahagia.
“Makasih sayank, aku sangat menyayangimu,”kata Randy dengan langsung memeluk Rena.
Akhirnya semua masalah telah usai. Garry dan Shelly sudah tidak pernah bertengkar lagi. Rena dan Randy juga dah tak punya masalah lagi. Sahabat mereka pun merasa senang dengan keadaan sekarang ini.
“Sahabat memang selalu ada buat kita semua. Aku akan selalu menyayangimu sahabat, “kata Rena dalam hati.
Sabtu, 22 Januari 2011
SURAT UNTUK KEKASIH
Maaf, bukan maksudku untuk menjadikanmu boneka dalam kisah ini. Sungguh aku tak bermaksud seperti itu. Atas nama persahabatanlah aku lakukan semua ini. Bukan maksudku tak menggangapmu ada. Andai saja aku bisa mengatakan semua kenyataan ini. Biarlah gemuruh petir dan derasnya hujan di malam ini yang menjadi saksi. Maaf bukan maksudku merekayasa keadaan. Sungguh aku tak bermaksud mempermainkan takdir. Maaf, bukan maksudku membohongi nurani. Hanya saja aku tak sanggup melihat kenyataan. Apakah kau percaya bahwa tiap kisah cinta itu selalu happy ending? Aku tak pernah percaya itu. Adakalanya kisah cinta itu bukan happy ending. Apakah kau ingat kisah cinta Romeo and Juliet atau kisah cinta Laila Majnun? Jadi kau tak perlu khawatir. Tak selamanya kisah cinta selalu berakhir dengan senyuman. Apakah kau tahu mengapa aku lebih memilih persahabatan daripada cinta? Pasti kau tahu apa jawabnya. Pengorbanan sahabatku untuk mendapatkan cintamu lebih besar. Aku sendiri yang melihatnya. Saat hujan deras di sore hari, ketika dia mendengar kau jatuh sakit, dia berlari tak meperdulikan hujan dan senandung petir yang bergemuruh. Padahal saat itu, tak ada satu kendaraan umumpun melintas. Dia terus berlari menuju rumahmu yang terletak tidak jauh dari taman kota tempat kita biasa menghabiskan waktu untuk melihat pelangi setelah hujan. Tapi sayang, saat itu kau sedang tertidur lelap dan dia tak berani mengusik alam mimpimu. Apa itu belum cukup untuk membuktikan cintanya? Oh ya, apa kau juga masih ingat ? Saat kau lupa membawa peralatan untuk melukis, padahal waktu itu kita sedang ujian praktek menggambar. Dia yang memberikan semua perlatan melukisnya untukmu. Dia rela dihukum di bawah terik matahari demi kau. Apa itu semua masih belum cukup?Maaf kalau aku tak pernah melakukan apa-apa demi kau. Karna itu, aku menginginkanmu untuk merajut kisah cintamu dengan sahabatku. Aku yakin kisah itu tak akan berakhir dengan air mata. Aku yakin Romeo and Juliet ataupun Lailai majnun tak akan terjadi pada kisah kalian. Yakinlah kasih! Bukan dengaku kisah itu akan berakhir bahagia. Anggaplah ini semua pengorbanan cintaku untukmu. Biarlah aku sendiri yang merasakan akhir yang menyedihkan. Karna ini adalah pengorbanan dan bukan kekalahan. Kau tak perlu khawatir. Jika kau perduli denganku, pergilah bersamanya dan ciptakan kisah cinta yang indah. Kelak jika waktu mempertemukan kita kembali, ceritakanlah kisah indah itu padaku. Agar aku percaya bahwa masih ada kisah cinta yang berakhir dengan senyuman. Jika waktu tak berpihak, biarlah kisah cinta yang indah itu terlukis pada rangkaian warna pelangi yang akan muncul setelah hujan atau terangkai pada nyayian pipit yang menyambut senyum sang mentari dan bersinar bersama cahaya kunang-kunang di tengah redupnya alam. Kasih percayalah, Hujan kemarin sore akan memunculkan pelangi yang keindahannya kekal di hati tiap insan yang memiliki cinta. Tenanglah kasih! Jangan kau pedulikan tangisku karna ini tangis yang akan melahirkan pelangi adi warna. Aku yakin, dengan kelembutan dan kehangatan yang dimiliki sahabatku, pelangi itu akan selalu hadir di hatimu sebagai insan yang memiliki cinta.
CINTA SESAAT
Cinta begitu sulit untuk diartikan, terkadang kita tidak bisa mengartikan getaran yang kita rasakan adalah cinta atau hanya rasa sayang yang berlebihan karena adanya kedekatan. sebenarnya tak ada yang salah dengan perasaan yang mulai aku rasakan pada salah satu teman sekelasku, aku hanya merasa nyaman berada dekatnya, aman disampingnya, senang bila ada yang menyebut namanya dan masih banyak lagi perasaan-perasaan yang nggak bisa aku jelaskan. tapi yang jadi masalah adalah apakah semua perasaan yang aku rasakan itu cinta ? ahh.. aku lelah memikirkan itu. kubiarkan perasaan itu bersemayam berharap perasaan itu hanya perasaan yang aku anggap lebih karena akhir-akhir ini aku memang dekat dengannya.
“heii...duduk sesuai kelomok !!” seru joni si ketua kelas yang baru masuk kelas sambil membawa setumpuk poto copian. bel masuk baru saja berbunyi, dan aku menegang saat itu juga. ahh.. aku benci keadaan ini, jantungku mulai berdebar tak karuan. dan sedetik kemudian debaran itu semakin kencang begitu seseorang yang aku maksud di awal muncul dari balik pintu. Reza berjalan pelan dengan senyum yang... ‘ya tuhannn.. manis banget !!” aku tersentak mendengar jeritan hatiku barusan, tak bisa kuhindari bayangan ramapun berkelebat di otakku. tidak-tidak tanpa sadar aku menggeleng cepat
“kenapa ?” aku tersadar dari pikiranku, suara halus itu. yaa.. cowok itu sudah berdiri di sisi mejaku, menatapku dengan heran “aku nggak boleh duduk di sini ?”
“hah ?” aku melongok “enggak-enggak, duduk aja kali” aku pura-pura sibuk mengeluarkan buku-bukuku, tak berani menatapnya yang mungkin juga sedang menatapku. fiuhhh... aku terlalu GR, ternyata dia sedang sibuk dengan dunianya, memutar-mutar benda kubus warna-warni yang entah siapa memberinya nama rubik.
.....................................................................................
tugas kelompok yang tak habis-habisnya juga memaksaku harus banyak menghabiskan waktu dengan reza, ehh... meski nggak berdua sih, masih ada yang lainnya juga. akupun tak menyadari kalau aku hampir saja melupakan seseorang yang tak semestinya aku lupakan. Rama, siang ini ia bela-belain izin pulang cepet dan menungguku di gerbang sekolah. ia memohon kepadaku untuk tidak ikut kerja kelompok siang ini saja. bahkan ia bersikeras untuk memintakkan aku izin kepada riyan ketua kelompokku.
“ayolah sil..siang ini aja, janji !!” rama menatapku dengan tatapan memelas. ya tuhann.. jahatnya aku, sampai-sampai pacarku sendiripun harus memohon untuk waktuku. sesibuk itukah aku sampai-sampai aku melupakan cowok ini ?. mata elang itu masih menatapku, aku makin nelangsa saja dibuatnya.
“oke..” aku mengangguk “ntar aku minta izin sama riyan” senyum ramapun langsung sumbringah.
....................................................................................
Reza meraih tanganku, sudah dari beberapa detik yang lalu ia berjongkok di depanku. dan seperti biasa jantungku bergemuruh ria. aku hanya berharap reza sama sekali tak mendengarnya
“mau nggak jadi cewek gw ?” ucapnya lirih
DEG...!! aku kaget luar biasa, mataku terbelalak sementara mulutku ternganga. benarkah yang kudengar barusan ? Reza menyatakan cinta padaku ? jadi... selama ini reza juga merasakan hal yang sama seperti aku ? aku sama sekali tak mempercayai ini. lagi-lagi bayangan rama berkeleba di otakkku..
“SILVIAAA.....!!!” aku terperanjat mendengar seruan keras tersebut. hah ? riyan ? kok riyan dan yang lainnya ada di sini ? gawat.. apa mereka liat kejadian barusan ? mampus deh gw
“Di dalam naskah, nggak ada adegan melongok-melongok begok kayak gitu dehh...” omel riyan kesal, sambil mengacung-acungkan gumpalan naskah
fiiuhhh....tanpa sadar aku menghela nafas berat dan panjang, ternyata hanya bhongan, hanya acting !! ada sepercik kekecewaan yang masuk ke relung hatiku. bodohnya aku.. sampai-sampai aku tak sadar kalau detik ini aku sedang latihan drama “sory...sory...aku lupa” aku hanya menyeringai lebar menyambut tatapan gemas riyan, dina, sofi, wulan terutama reza. sumpah deh.. aku nggak bisa ngebayangin gimana konyolnya ekspresiku beberapa detik yg lalu.. fiuhh lagi-lagi aku menghela nafas.
...................................................................................
“jadi udah selesai nih ?” tanya rama lirih, tapi tetap dengan senyuman. pekerjaan kelompokku sudah selesai 2 minggu yang lalu, tapi aku baru punya waktu buat rama siang ini.
“iya, maaf ya aku baru punya waktu sekarang” aku menatap rama lekat-lekat. Oh.. tuhan, betapa baik dan pengertiannya cowok ini, ia begitu mengerti keadaanku.
“nggak apa-apa kok, dulu.. aku waktu baru-baru SMA juga kayak gitu” rama tersenyum lebar “oh iya, nihh.. hampir aja lupa” ujarnya lagi, sambil menyodorkan kantong plastik putih “aku beliin 2 lusin sekalian, pasti kamu belum pernah sempet beli”
tuhh... betul kan ? rama emang pacar yang baik, perhatian lagi !! buktinya cowok ini tau, kalo aku lagi pengen banget makan kue yang di tengahnya bolong ini.
“Asyiiikkk...!!” seruku senang, aku lalu meraih satu buah donat yg berlapis misis coklat yang renyah. dan dalam hitungan detik donat itu lenyap. hmmm... yummyy...^^
“enak ya sil ?” tanya rama yang memperhatikanku yang makan dengan lahap, aku mengangguk cepat. di depan rama, aku memang nggak pernah jaim. tapi anehnya, rama nggak pernah ilfeel sama aku. makanya itu, rama perfect banget deh jadi cowok. tapi ya itu masalahnya.. aku susah banget menyangkal, kalo setengah hatiku sudah dicuri cowok lain,,, aku harus gimana ?? aku benar-benar dilema.
..........................................................................................
Dony menatapku dengan kening berkerut, entah apa yang ada di pikirannya sampai-sampai mimik mukanya seserius itu. yang jelas itu tentang aku dan masalahku. sore ini aku sengaja datang ke rumah dony yang selama ini selalu setia mendengarkan semua curhatanku. tak jauh berbeda, aku juga menatapnya bingung, menunggu nasihat yang akan keluar dari mulutnya.
“kamu harus bisa ngelenyapin perasaan itu sil..” akhirnya kata-kata itu yang keluar. aku langsung melongos “aku tau don, aku juga pengen. tapi gimana caranya ?”
dony menarik nafas “sebisa mungkin kamu jauhin reza, gimana mungkin kamu bisa ngelupain reza ? kalau setiap hari kamu sebangku sama dia” aku tertegun mendengar ucapan dony, yaa.. semenjak satu kelompok, mendadak reza memang jadi teman sebangkuku. “tapii...” ucapku menggantung
“mulai besok, kamu duduk bareng aku aja. biar reza nggak ada alasan buat duduk sama kamu” lagi-lagi aku tertegun, dony seolah bisa membaca pikiranku, kata-katanya barusan menjawab pertanyaan yg belum sempat aku lontarkan. “mau nggak ?” dony menunggu jawabanku. yahh.. mungkin memang ini yang terbaik, aku mengangguk samar “iya, makasi ya don..”
“sama-sama” dony menepuk pundakku pelan “yuuk ah..aku antar pulang, udah mau malem nih” aku beranjak dari dudukku dan mengekor di belakangnya.
.................................................................................
3 minggu sudah berlalu sejak aku memutuskan untuk menjauhi reza. sebisa mungkin selama di sekolah dony selalu jadi pengawalku, meski berlebihan memang begitulah kenyataannya. reza sendiri tak merasa aneh dengan sikapku yang akhir-akhir ini menjauhinya, dan ia juga tanpak biasa-biasa saja. kini selama aku duduk dengan dony, ia lebih sering duduk dengan sofi atau enggak wulan. meski samar aku bisa emlihat perlakuan reza terhadap sofi, wulan dan cewek-cewek lain di kelasku tak ada bedanya dengan perlakuan reza padaku. jadi selama ini aku saja yang terlalu berlebihan menganggap reza memperlakukanku secara spesial, reza memang baik dan dia baik pada semua orang tak terkecuali padaku. dan itulah bodohnya aku, mengapa aku baru menyadarinya sekarang ?
“heyy....heyy...” Reza melambai-lambaikan tangannya di depan mukaku, aku tentu saja kaget. ternyata tanpa sadar dari tadi aku sedang memperhatikan reza. hari ini dony tidak masuk katanya sih sakit, jadi aku nggak punya alasan deh untuk nolak ketika reza ingin duduk di bangku sebelahku.
“aku taulah aku cakep, tapi nggak usah ngeliatin aku kayak gitu deh” canda reza narsis
“hah ? ngeliatin kamu ? hueekk” aku pura-pur muntah “nggak banget deh” elakku
reza tertawa renyah melihat tingkahku, huh.. 3 minggu ya aku nggak pernah bercanda kayak gini sama ni cowok ? aku menarik nafas pelan, sambil kembali sibuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku paket. tapi baru saja aku menjawab satu soal, aku menyadari suatu hal... ternyata dari tadi aku duduk dengan reza, aku sama sekali tak merasakan perasaan itu lagi. jantungku tidak berdebar-debar lagi kayak seperti kemaren-kemaren, yahhh apa perasaan itu hilang ?? apapun itu saat ini aku sangat senang. dan kalian tau, siapa yang ada di pikiranku saat ini ?? yupzzz Rama..^^
.........................................................................................................
“cepetan dong ramm..” aku berseru sambil berlari-lari kecil menghampiri deburan ombak yang tanpak tenang. rama menyusulku setelah memarkir motornya di bawah salah satu pohon rindang di pinggir pantai.
2 bulan waktu yang cukup lama untuk meyakinkanku bahwa perasaanku pada reza benar-benar sudah hilang, bahkan mungkin sebenarnya perasaan itu memang tak ada, tapi hanya aku saja yang menganggapnya ada.
“kamu kok tumben sih ngajak aku ke pantai ?” tanya rama begitu duduk di sampingku. aku memejamkan mataku sejenak, kubiarkan angin pantai menerpa wajahku, kupenuhi paru-paruku dengan udara lalu menghembuskannya bersamaan dengan terbukanya mataku.
“kamu ingat hari ini hari apa ?” tanyaku tanpa mengalihkan pandanganku dari hamparan laut tiada batas di depanku.
“emang hari apa ?” rama mengikuti arah pandangku “hari minggu kan ? masak lupa” aku tertawa lirih, aku tau rama hanya bercanda dengan pura-pura lupa “hari ini kan tepat satu tahun kita jadian”
“oh ya ?” rama pura-pura kaget lalu mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tersenyum penuh arti “tentu saja aku ingat” rama lalu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya “dan ini hadiah buat kamu” yahhh seuntai kalung.. tentu saja rama ingat, bahkan ia sempat memberikan aku hadiah. sedangkan aku ? kalau saja tadi pagi dony tak mengingatkanku, aku pasti sudah lupa. thanksss donn... ucapku dalam hati.
“udahh... gimana ? suka nggak ?” tanya rama begitu selesai menyematkan kalung itu di leherku
“mm... suka banget, thankss ya” lalu aku menggaruk kepalaku yang sebenarnya tak gatal “umm.. tapi, maaf ya ramm.. aku nggak sempet beliin kamu sesuatu” ucapku penuh penyesalan
“hahhaha.. nggak apa-apa lagi sill, aku kan nggak lagi ultah” ucapnya sambil tertawa
“tapi kann...”
“udahlahh... photoan yuukkk !!” ajaknya seraya berdiri, diulurkannya tangannya untuk membantuku berdiri, “minta bantuan siapa yaaa ?” aku celingak-celinguk mencari seseorang yang mungkin mau jadi sukarelawan
“paaakkk....!!” aku melambaikan tanganku pada seorang bapak yang sedang berlari-lari sore
“iya ?” bapak itu menghampiri
“bisa minta tolong photoin kami berdua nggak pak ?” pinta rama sopan. dan bapak itupun dengan senang hati menerima uluran kamera dari rama. setelah aku dan rama memasang pose sekeren mungkin, bapak itu mulai menghitung bak photografer profesional “yakk... satu...duaaa....”
KLIK... dan moment itupun terabadikan untuk selamanya...^^
“heii...duduk sesuai kelomok !!” seru joni si ketua kelas yang baru masuk kelas sambil membawa setumpuk poto copian. bel masuk baru saja berbunyi, dan aku menegang saat itu juga. ahh.. aku benci keadaan ini, jantungku mulai berdebar tak karuan. dan sedetik kemudian debaran itu semakin kencang begitu seseorang yang aku maksud di awal muncul dari balik pintu. Reza berjalan pelan dengan senyum yang... ‘ya tuhannn.. manis banget !!” aku tersentak mendengar jeritan hatiku barusan, tak bisa kuhindari bayangan ramapun berkelebat di otakku. tidak-tidak tanpa sadar aku menggeleng cepat
“kenapa ?” aku tersadar dari pikiranku, suara halus itu. yaa.. cowok itu sudah berdiri di sisi mejaku, menatapku dengan heran “aku nggak boleh duduk di sini ?”
“hah ?” aku melongok “enggak-enggak, duduk aja kali” aku pura-pura sibuk mengeluarkan buku-bukuku, tak berani menatapnya yang mungkin juga sedang menatapku. fiuhhh... aku terlalu GR, ternyata dia sedang sibuk dengan dunianya, memutar-mutar benda kubus warna-warni yang entah siapa memberinya nama rubik.
.....................................................................................
tugas kelompok yang tak habis-habisnya juga memaksaku harus banyak menghabiskan waktu dengan reza, ehh... meski nggak berdua sih, masih ada yang lainnya juga. akupun tak menyadari kalau aku hampir saja melupakan seseorang yang tak semestinya aku lupakan. Rama, siang ini ia bela-belain izin pulang cepet dan menungguku di gerbang sekolah. ia memohon kepadaku untuk tidak ikut kerja kelompok siang ini saja. bahkan ia bersikeras untuk memintakkan aku izin kepada riyan ketua kelompokku.
“ayolah sil..siang ini aja, janji !!” rama menatapku dengan tatapan memelas. ya tuhann.. jahatnya aku, sampai-sampai pacarku sendiripun harus memohon untuk waktuku. sesibuk itukah aku sampai-sampai aku melupakan cowok ini ?. mata elang itu masih menatapku, aku makin nelangsa saja dibuatnya.
“oke..” aku mengangguk “ntar aku minta izin sama riyan” senyum ramapun langsung sumbringah.
....................................................................................
Reza meraih tanganku, sudah dari beberapa detik yang lalu ia berjongkok di depanku. dan seperti biasa jantungku bergemuruh ria. aku hanya berharap reza sama sekali tak mendengarnya
“mau nggak jadi cewek gw ?” ucapnya lirih
DEG...!! aku kaget luar biasa, mataku terbelalak sementara mulutku ternganga. benarkah yang kudengar barusan ? Reza menyatakan cinta padaku ? jadi... selama ini reza juga merasakan hal yang sama seperti aku ? aku sama sekali tak mempercayai ini. lagi-lagi bayangan rama berkeleba di otakkku..
“SILVIAAA.....!!!” aku terperanjat mendengar seruan keras tersebut. hah ? riyan ? kok riyan dan yang lainnya ada di sini ? gawat.. apa mereka liat kejadian barusan ? mampus deh gw
“Di dalam naskah, nggak ada adegan melongok-melongok begok kayak gitu dehh...” omel riyan kesal, sambil mengacung-acungkan gumpalan naskah
fiiuhhh....tanpa sadar aku menghela nafas berat dan panjang, ternyata hanya bhongan, hanya acting !! ada sepercik kekecewaan yang masuk ke relung hatiku. bodohnya aku.. sampai-sampai aku tak sadar kalau detik ini aku sedang latihan drama “sory...sory...aku lupa” aku hanya menyeringai lebar menyambut tatapan gemas riyan, dina, sofi, wulan terutama reza. sumpah deh.. aku nggak bisa ngebayangin gimana konyolnya ekspresiku beberapa detik yg lalu.. fiuhh lagi-lagi aku menghela nafas.
...................................................................................
“jadi udah selesai nih ?” tanya rama lirih, tapi tetap dengan senyuman. pekerjaan kelompokku sudah selesai 2 minggu yang lalu, tapi aku baru punya waktu buat rama siang ini.
“iya, maaf ya aku baru punya waktu sekarang” aku menatap rama lekat-lekat. Oh.. tuhan, betapa baik dan pengertiannya cowok ini, ia begitu mengerti keadaanku.
“nggak apa-apa kok, dulu.. aku waktu baru-baru SMA juga kayak gitu” rama tersenyum lebar “oh iya, nihh.. hampir aja lupa” ujarnya lagi, sambil menyodorkan kantong plastik putih “aku beliin 2 lusin sekalian, pasti kamu belum pernah sempet beli”
tuhh... betul kan ? rama emang pacar yang baik, perhatian lagi !! buktinya cowok ini tau, kalo aku lagi pengen banget makan kue yang di tengahnya bolong ini.
“Asyiiikkk...!!” seruku senang, aku lalu meraih satu buah donat yg berlapis misis coklat yang renyah. dan dalam hitungan detik donat itu lenyap. hmmm... yummyy...^^
“enak ya sil ?” tanya rama yang memperhatikanku yang makan dengan lahap, aku mengangguk cepat. di depan rama, aku memang nggak pernah jaim. tapi anehnya, rama nggak pernah ilfeel sama aku. makanya itu, rama perfect banget deh jadi cowok. tapi ya itu masalahnya.. aku susah banget menyangkal, kalo setengah hatiku sudah dicuri cowok lain,,, aku harus gimana ?? aku benar-benar dilema.
..........................................................................................
Dony menatapku dengan kening berkerut, entah apa yang ada di pikirannya sampai-sampai mimik mukanya seserius itu. yang jelas itu tentang aku dan masalahku. sore ini aku sengaja datang ke rumah dony yang selama ini selalu setia mendengarkan semua curhatanku. tak jauh berbeda, aku juga menatapnya bingung, menunggu nasihat yang akan keluar dari mulutnya.
“kamu harus bisa ngelenyapin perasaan itu sil..” akhirnya kata-kata itu yang keluar. aku langsung melongos “aku tau don, aku juga pengen. tapi gimana caranya ?”
dony menarik nafas “sebisa mungkin kamu jauhin reza, gimana mungkin kamu bisa ngelupain reza ? kalau setiap hari kamu sebangku sama dia” aku tertegun mendengar ucapan dony, yaa.. semenjak satu kelompok, mendadak reza memang jadi teman sebangkuku. “tapii...” ucapku menggantung
“mulai besok, kamu duduk bareng aku aja. biar reza nggak ada alasan buat duduk sama kamu” lagi-lagi aku tertegun, dony seolah bisa membaca pikiranku, kata-katanya barusan menjawab pertanyaan yg belum sempat aku lontarkan. “mau nggak ?” dony menunggu jawabanku. yahh.. mungkin memang ini yang terbaik, aku mengangguk samar “iya, makasi ya don..”
“sama-sama” dony menepuk pundakku pelan “yuuk ah..aku antar pulang, udah mau malem nih” aku beranjak dari dudukku dan mengekor di belakangnya.
.................................................................................
3 minggu sudah berlalu sejak aku memutuskan untuk menjauhi reza. sebisa mungkin selama di sekolah dony selalu jadi pengawalku, meski berlebihan memang begitulah kenyataannya. reza sendiri tak merasa aneh dengan sikapku yang akhir-akhir ini menjauhinya, dan ia juga tanpak biasa-biasa saja. kini selama aku duduk dengan dony, ia lebih sering duduk dengan sofi atau enggak wulan. meski samar aku bisa emlihat perlakuan reza terhadap sofi, wulan dan cewek-cewek lain di kelasku tak ada bedanya dengan perlakuan reza padaku. jadi selama ini aku saja yang terlalu berlebihan menganggap reza memperlakukanku secara spesial, reza memang baik dan dia baik pada semua orang tak terkecuali padaku. dan itulah bodohnya aku, mengapa aku baru menyadarinya sekarang ?
“heyy....heyy...” Reza melambai-lambaikan tangannya di depan mukaku, aku tentu saja kaget. ternyata tanpa sadar dari tadi aku sedang memperhatikan reza. hari ini dony tidak masuk katanya sih sakit, jadi aku nggak punya alasan deh untuk nolak ketika reza ingin duduk di bangku sebelahku.
“aku taulah aku cakep, tapi nggak usah ngeliatin aku kayak gitu deh” canda reza narsis
“hah ? ngeliatin kamu ? hueekk” aku pura-pur muntah “nggak banget deh” elakku
reza tertawa renyah melihat tingkahku, huh.. 3 minggu ya aku nggak pernah bercanda kayak gini sama ni cowok ? aku menarik nafas pelan, sambil kembali sibuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku paket. tapi baru saja aku menjawab satu soal, aku menyadari suatu hal... ternyata dari tadi aku duduk dengan reza, aku sama sekali tak merasakan perasaan itu lagi. jantungku tidak berdebar-debar lagi kayak seperti kemaren-kemaren, yahhh apa perasaan itu hilang ?? apapun itu saat ini aku sangat senang. dan kalian tau, siapa yang ada di pikiranku saat ini ?? yupzzz Rama..^^
.........................................................................................................
“cepetan dong ramm..” aku berseru sambil berlari-lari kecil menghampiri deburan ombak yang tanpak tenang. rama menyusulku setelah memarkir motornya di bawah salah satu pohon rindang di pinggir pantai.
2 bulan waktu yang cukup lama untuk meyakinkanku bahwa perasaanku pada reza benar-benar sudah hilang, bahkan mungkin sebenarnya perasaan itu memang tak ada, tapi hanya aku saja yang menganggapnya ada.
“kamu kok tumben sih ngajak aku ke pantai ?” tanya rama begitu duduk di sampingku. aku memejamkan mataku sejenak, kubiarkan angin pantai menerpa wajahku, kupenuhi paru-paruku dengan udara lalu menghembuskannya bersamaan dengan terbukanya mataku.
“kamu ingat hari ini hari apa ?” tanyaku tanpa mengalihkan pandanganku dari hamparan laut tiada batas di depanku.
“emang hari apa ?” rama mengikuti arah pandangku “hari minggu kan ? masak lupa” aku tertawa lirih, aku tau rama hanya bercanda dengan pura-pura lupa “hari ini kan tepat satu tahun kita jadian”
“oh ya ?” rama pura-pura kaget lalu mengangguk-anggukkan kepalanya, lalu tersenyum penuh arti “tentu saja aku ingat” rama lalu mengeluarkan sesuatu dari saku celananya “dan ini hadiah buat kamu” yahhh seuntai kalung.. tentu saja rama ingat, bahkan ia sempat memberikan aku hadiah. sedangkan aku ? kalau saja tadi pagi dony tak mengingatkanku, aku pasti sudah lupa. thanksss donn... ucapku dalam hati.
“udahh... gimana ? suka nggak ?” tanya rama begitu selesai menyematkan kalung itu di leherku
“mm... suka banget, thankss ya” lalu aku menggaruk kepalaku yang sebenarnya tak gatal “umm.. tapi, maaf ya ramm.. aku nggak sempet beliin kamu sesuatu” ucapku penuh penyesalan
“hahhaha.. nggak apa-apa lagi sill, aku kan nggak lagi ultah” ucapnya sambil tertawa
“tapi kann...”
“udahlahh... photoan yuukkk !!” ajaknya seraya berdiri, diulurkannya tangannya untuk membantuku berdiri, “minta bantuan siapa yaaa ?” aku celingak-celinguk mencari seseorang yang mungkin mau jadi sukarelawan
“paaakkk....!!” aku melambaikan tanganku pada seorang bapak yang sedang berlari-lari sore
“iya ?” bapak itu menghampiri
“bisa minta tolong photoin kami berdua nggak pak ?” pinta rama sopan. dan bapak itupun dengan senang hati menerima uluran kamera dari rama. setelah aku dan rama memasang pose sekeren mungkin, bapak itu mulai menghitung bak photografer profesional “yakk... satu...duaaa....”
KLIK... dan moment itupun terabadikan untuk selamanya...^^
Langganan:
Postingan (Atom)