Teetttt..............!!! bel masuk sekolah pun berbunyi keras, mengagetkan semua siswa SMP Tunas Jaya. Anne, Shinta, Dewi dan Rena adalah teman satu kelas, mereka sekolah di SMP Tunas Jaya mereka duduk dikelas IXD. Saat terdengar bel itu mereka semua langsung masuk kelas untuk mempersiapkan pelajaran pertama. Anne orangnya sangat cerewet, pemarah dan imut-imut. Didalam kelas dia selalu dipanggil si cewex judes. Anne duduk bersebelahan dengan Rena yang agak sedikit tomboy dan disukai banyak cowox di sekolahnya. Shinta agak cerewet, tapi nggak secerewet Rena dan Anne. Shinta duduk sebangku dengan Dewi, yang berkulit agak sedikit hitam dibanding yang lain, dia berambut keriting dan agak sedikit centil gimana gitu, orangnya sok kecantikan, maklum dia iri dengan Rena yang panya pacar cakep.
Saat pelajaran Bahasa Indonesia dimulai, tiba-tiba hp Anne bergetar, drettt…..drettt…suara getar hp yang sangat keras karena hp Anne ditaruh di laci meja itu mengagetkan teman sekelasnya, saat pelajaran Bahasa Indonesia yang suasananya sangat sepi dan penuh konsentrasi itu. Semua murid clas IXD itu tertawa semua dengan melihat Anne atau biasa dipanggil si judes itu.
“Waw…!!ada sms dari siapa tuh.? Emm.. dari mas Hendri paling, “kata Randy salah satu teman sekelasnya. Semua anak tertawa keras. Pak Jack guru Bahasa Indonesia kami pun menghentikan kerusuhan murid-murid itu.
“Heh…!! Kalian semua itu apa-apaan..?? ini tuh baru pelajaran Bahasa Indonesia bukan saatnya bercanda-canda kayak anak kecil. Kalian semua tuh sudah besar, sebentar lagi ujian. Kalian paham..??”. PAHAM PAK..semua yang ada dikelas mengatakannya dengan serentak.
“Khusus buat kamu Anne, kalau sedang pelajaran hpnya dimatiin dulu, “kata pak Jack dengan nada tinggi.
”Iya pak, nggak akan saya ulangi lagi. Pelajaran Bahasa Indonesia pun berlangsung dengan suasana kelas yang sepi tak ada suara satu pun seperti tadi.
Bel istirahat pun terdengar juga, semua murid-murid SMP Tunas Jaya keluar dari kelas berhamburan, ada yang menuju ke kantin, ke taman, ada juga yang masih di kelas ngobrol atau pun ngegosip ria. Shinta, Dewi dan Anne menuju kantin. Rena di depan kelas dengan Randy, Randy itu pacar Rena sejak kenaikan kelas VII ke kelas IX dulu. Randy memang cakep, baik hati juga. Saat merka asyik ngobrol berdua di depan kelas, tiba-tiba ada suara yang muncul tiba-tiba.
“Ren….ayo ikut aku nyari Garry, aku pengen ketemu Garry nech, dari tadi tak cari ngak ada, “kata Selly. Selly adalah salah satu sahabat terdekat Rena, tapi dia tidak sekelas dengan Rena. Selly dikelas IXC. Selly si tomboy, tapi cantik.
“Wah kamu ini, nggak tau baru ngobrol ma pacar apa..?? Rena menyahut ajakan Selly. Tanganku ditarik Sellydan Randy pun ditinggal sendirian. Dengan gaya jalan Selly yang seperti cowox, pokoknya tomboy banget dech kalau kalian tau. Rena ditarik-tarik buat ikut nyariin Garry pacar Selly. Garry dan Randy merupakan teman sekelas, mereka sudah akrab banget seperti kakak beradik. Ia berdua teman sekelas Rena.
“Garry…!!! Kamu tuh emanx nyebelin kog, gara-gara kamu aku ditarik-tarik pacarmu buat ngikut cari kamu, dibela-belain ninggalin pacarku sendiri lagi. Eh…eh…eh….!!ternyata kamu enak-enakan makan di kantin. Huftt…..!!! Dasar cowox nggak tau diri, “kata rena sambil marah-marah. Dengan merasa tidak bersalah, Garry dengan entengnya mengatakan, “Terima kasih mbk Rena yang baik hati sudah nemenin Sellyku tercinta cariin aku. Heheheheh…..
Rena langsung lari menuju kelas untuk nemuin Randy pacarnya. Randy yang sedang ngobrol ma temennya tiba-tiba berdiri, “ngapain kesini lagi…??? Temenin aja tuh temenmu nyariin Gerry. “Bukan bermaksud ninggalin kamu aku tadi ki, aku tadi ditarik Selly, kamu tadi juga tau kan..?? aku minta maaf dech sayank..!!,” ucapan Rena dengan raut muka sedikit sedih. Saat Randy mau mengatakan sesuatu, tiba-tiba bel masuk pun berbunyi. Semua murid kembali ke kelas masing-masing. Meraka semua pun mengikuti pelajaran dengan sangat semangat,. Hati Rena sangat sedih, masih teringat kejadian tadi. Saat pelajaran matematika berlangsung, Rena tak memperhatikannya hanya melamun saja. “Ren..ren… apa yang sedang kau pikirkan hingga kau tak memperhatikan pelajaran Bu Hatin ini..??,”Tanya Shinta dengan pelan-pelan. “Aku masih merasa bersalah saat kejadian istirahat tadi, aku bingung harus menjelaskan bagaimana dengan Randy, “kata Rena. Mata Rena berkaca-kaca. “Sudah…sudah… ntar pulang sekolah tak bantu buat jelasin, apa perlu Selly yang harus jelasin pada Randy..??”. “Nggak usah, ntar aku tak coba ngomong ma Randy sendiri aja, moga aja dia mau dengerin omonganku. Pelajaran matematika yang benar-benar tak bisa konsentrasi penuh, aku harus bias bedain antara masalah pribadi dengan masalah pelajaran,”kata Rena dalam hati.
Akhirnya yang ditunggu-tunggu dating juga, bel pulang sekolah pun berbunyi. Murid-murid IXD bersorak gembira, hanya Rena yang diam saja. Shinta, Dewi dan Anne memperhatikan Rena yang dari tadi saat pelajaran tidak pernah memperhatikannya. Semua siswa-siswi keluar kelas. Rena masih duduk di dalam kelas. Shinta, Dewi dan Anne mendekat ke Rena. “Kanapa kamu Ren..?? udah nggak usah dipikirin lagi, coba Randy disms dulu, “bujuk Shinta. “Sudah tak smsm Shin, tapi dari tadi dia nggak bales smsku. Padahal hari ini hari ulang tahun Randy, tapi aku malah bikin kecewa dia, “kata Rena dengan raut wajah sedih. Anne mencoba menenangkan hati Rena yang sedang sedih. Sore ini ada Les di sekolah, semoga ntar sore Randy berangkat. Mereka semua pun pulang, Rena dijemput kakak perempuannya.
Rena berangkat Les naik motor sendiri, dijalan Rena bertemu Shelly. “Hey Ren..?? kog hanya berangkat sendirian..?? kog nggak berangkat sama Randy..??, “Tanya Shelly. Raut wajah Rena berubah menjadi cemberut dan sedih. Shelly menjadi bingung kenapa Rena jadi berubah sedih. “Weh…. Ada yang salah dengan pertanyaanku po Ren, kog kamu jadi cemberut gitu…?, “ Tanya Shelly dengan penasaran. “Ntar tak ceritain kalau sudah nyampe sekolahan aja, “jawab Rena. Sesampai di sekolahan, Rena menceritakan apa yang terjadi tadi pagi dengan Shelly sahabatnya. Setelah mendengar cerita Rena, Shelly menjadi merasa bersalah dengan Rena.
Les pun dimulai, ditunggu-tunggu lama ternyata Randy tidak berangkat Les dan disms dari pulang sekolah tadi juga tidak di bales. Kenapa dengan pacarku..?? masak hanya masalah tadi dia sampai kayak gini,”tanya kata hati Rena. Pikiran Rena sudah kacau. Saat pulang Les, Rena, Shinta dan Anne ngobrol sebentar sebelum pulang. Mereka semua bingung, kenapa tiba-tiba Randy pacar Rena tidak berangkat Les. Karena tidak ada yang tahu, mereka semua pun pulang menuju parkiran motor. Saat di parkiran Rena bertemu dengan Selly. “Gimana Ren,,,,? Randy berangkat nggak..?, “tanya Selly. “Emm…. Dia tidak berangkat Shell, aku juga sudah tanya pacarmu, tapi Garry juga nggak tau kenapa, “jawab Rena.Rena bingung kenapa Randy jadi kayak gitu, Randy sudah berubah tidak seperti dulu lagi. Akhirnya Rena dan Shelly memutuskan untuk mencari tau tentang Randy besok pagi saat sekolah. Mereka pun pulang bareng. Shelly pulang diantar Garry.
Dirumah Rena hanya bias bersedih. Dia pengen banget ketemu Randy, buat minta maaf dan ngasih kado ulang tahun Randy. Semalaman Rena nggak bisa tidur. Randy disms tetap nggak dibales, Rena coba telfon Randy juga tidak diangkat. Hati Rena semakin hancur, Rena sangat penasaran dengan apa yang terjadi dengan pacarnya.
Berlainan hari, Randy pun tak berangkat sekolah. Rena sangat penasaran dan khawatir dengan Randy pacarnya itu. Sudah 3 hari ini Randy tak ada kabar, dia juga tidak masuk sekolah. Saat pulang sekolah, Rena, Shelly, Garry dan Hendri ngobrol di depan kelas IXD. Shelly ngajak Rena untuk dating ke rumah Randy, siapa tau rasa penasaran Rena jadi terjawab semua. Rena pun setuju dengan pendapat sahabatnya itu. Mereka semua langsung pulang.
Sore hari, Shelly ke rumah Rena, mereka mau ketempat Randy, tapi sebelumnya mereka janjian dengan Garry dan Hendri buat nganter mereka ke rumah Randy. Hendri salah satu temen sekolah mereka, tapi dia di kelas IXA. Kami semua pun menuju rumah Randy.
“Tok…tok..tok…!! Assalammu’alaikum………..’
“Wa’alaikumsalam… terdengar jawaban salam dari dalam rumah. Keluarlah ibu Randy.
“Temannya Randy ya mas..??, tanya ibu Randy.
“Iya bu, Randy ada di rumah tidak bu..??,
“Ada kog, masuk dulu, sebentar ibu panggilin Randy.
Randy pun keluar dengan wajah kusut, sepertinya baru bangun tidur. Setelah mereka duduk berhadapan, Rena pun menjelaskan semuanya. Dan tidak lupa Rena ngasih kadonya kepada Randy. Randy hanya tersenyum pada Rena dan tak mengatakan apa-apa, satu kata yang hanya keluar dari mulut Randy, Terimakasih sayank..!!
“Kenapa to kamu dah beberapa hari ini tidak berangkat sekolah..?, tanya Rena.”
“Nggak kenapa-kenapa kog. Randy hanya menjawab pertanyaan Rena sesingkat mungkin.
Datang ke rumah Randy bukannya menjawab semua rasa penasaran Rena, tapi malah jadi semakin penasaran. Shelly dan Garry mencoba menenangkan Rena. Rena dengan wajah sangat sedih sekali tiba-tiba ngajak sahabatnya itu pulang. Rena langsung keluar begitu saja, tanpa mempedulikan Randy, sahabatnya langsung ikutan keluar dan mereka langsung pulang. Hanya Garry yang berpamitan kepada Randy.
Hari Senin Ransy masuk sekolah. Hati Rena agak sedikit tenang bias melihat pacarnya kembali masuk sekolah lagi. Saat pelajaran berlangsung, Rena pun memperhatikan pelajaran dengan seksama, tidak seperti biasanya yang selalu sedih karna Randy tidak masuk sekolah.
Saat pulang sekolah Randy menunggu Rena di depan kelas.
“Sayank..?? aku mau ngomong sebentar, ini sangat penting, “kata Randy.
“Mau bicara apa sich..? serius banget, “jawab Rena dengan raut wajah penasaran.
Kami duduk berdua di kelas, Randy memegang kedua tangan Rena dengan wajah sedih. “Sayank..?? aku sangat taku kehilangan kamu, tapi ada satu hal yang perlu kamu ketahui sekarang, mamahku belum ngizinin aku pacaran, apalagi ini mau ujian sekolah. Hp ku juga disita. Jadi kamu ngertiin aku ya sayank…?? Sekarang kamu nggak usah sms aku dulu, kita jangan dekat-dekat dulu. Itu yang kemarin-kemarin aku pikirkan, sampai aku tidaak berangkat sekolah. Aku takut kamu marah dengan aku, aku dari kemarin bingung harus bagaimana aku menjelaskannya. Maafin aku ya sayank..?? kata Randy dengan mengeluarkan sedikit air mata.”
Rena hanya bisa terdiam dengan kata-kata Randy barusan. Rena sedikit kecewa dan marah.
“Kenapa kamu baru ngomong sekarang..?? Aku dari kemarin khawatir dengan kamu, tau nggak..? Kalau emang aku tidak boleh sms kamu ataupun deket-deket kamu lagi, OK..!! Aku akan menjauh dari kamu. PUASS….??, kata Rena dengan marah-marah dan langsung lari keluar kelas. Rena lari dengan wajah sedih dan menangis. Rena tak mempedulika Randy yang masih di kelas. Rena langsung pulang, karena sudah dijemput sang kakak.Sampai di rumah Rena hanya bisa berdiam diri dikamar, dengan rasa sakit hati dan hancur. Beberapa kemudian Hp Rena bergetar. Drett….drett…drett…sms dari Randy pun masuk. Tapi tak dibuka sama sekali dengan Rena. Rena masih terdiam. Sebentar kemudian, Hp Rena ada sms dari Randy lagi. Rena mematikan Hpnya dan tak membaca sms dari Randy satupun.
Pagi hari di sekolah Rena hanya terdiam saja. Shinta dan Anne kemudian mendekat Rena.
“Kamu kenapa sich Ren…?? Dari kemarin aku perhatiin kamu sedih terus, tanya Shinta.
“Mungkin kamu juga harus bisa ngertiin keadaan Randy sekarang. Kita kan juga sudah mau ujian, kamu harus ngomong dengan Randy, kasihan Randy, dia sudah menyayangimu dengan tulus, “kata Anne dengan membujuk Rena
Rena terdiam sebentar dengan kata-kata Anne barusan. Akhirnya Rena pun mau mendengarkan kata-kata sahabatnya.
Saat pulang sekolah Rena mengajak Randy bicara.
“Aku minta maaf sayank…!!kemarin aku sudah marah-marah denganmu, gara-gara keegoisanku sendiri. Aku sekarang sudah tau keadaanmu, aku akan terima semua keputusanmu dengan lapang dada, walaupun aku tidak boles sms kamu dan deket-deket kamu lagi, “kata Rena sambil menatap mata Randy. Randy tersenyum senang dan bahagia.
“Makasih sayank, aku sangat menyayangimu,”kata Randy dengan langsung memeluk Rena.
Akhirnya semua masalah telah usai. Garry dan Shelly sudah tidak pernah bertengkar lagi. Rena dan Randy juga dah tak punya masalah lagi. Sahabat mereka pun merasa senang dengan keadaan sekarang ini.
“Sahabat memang selalu ada buat kita semua. Aku akan selalu menyayangimu sahabat, “kata Rena dalam hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar